PAPER 13
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
1.
Pengertian Pandangan
Hidup
Pandangan Hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan jasmani dan rohani.
Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan individu, masyarakat, atau
negara. Semua perbuatan, tingkah laku dan aturan serta undang-undang harus merupakan
pancaran dari pandangan hidup yang telah dirumuskan.
Pandangan
hidup sering disebut filsafat hidup. Filsafat berarti cinta akan kebenaran,
sedangkan kebenaran dapat dicapai oleh siapa saja. Hal inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu perlu dimiliki oleh semua orang dan semua
golongan.
Pandangan
hidup tidak sama dengan cita-cita. Sekalipun demikian, pandangan hiup erat
sekali kaitannya dengan cita-cita. Pandangan hidup merupakan bagian dari hidup
manusia yang dapat mencerminkan cita-cita atau aspirasi seseorang dan
sekelompok orang atau masyarakat.
Pandangan
hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang
pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan
berpikir didalam masyarakat. Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman Wahid
(1985) berpendapat bahwa pandangan hidup itu bersifat elastis. Maksudnya
bergantung pada situasi dan kondisi serta tidak selamanya bersifat positif.
Pandangan
hidup yang sudah diterima oleh sekelompok orang biasanya digunakan sebagai
pendukung suatu organisasi disebut ideology. Pandangan hidup dapat menjadi
pegangan, bimbingan, tuntutan seseorang ataupun masyarakat dalam menempuh jalan
hidupnya menuju tujuan akhir.
2.
Macam-Macam
Sumber Pandangan Hidup
Pandangan
hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklisifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri ari 3 macam :
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
- Pandangan hidup yang berasal dari ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
3.
Pengertian
Ideologi
Pengertian Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis dengan arah dan tujuan
yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Istilah ideologi berasal dari kata 'idea'
(inggris) yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita; dan
kata 'logi' yang dalam bahasa Yunani logos artinya ilmu atau
pengetahuan. Secara Harfiah, Pengertian Ideologi adalah pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau
ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Dalam pengertian sehari-hari "idea" yang
berarti 'cita-cita'. Cita-cita yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat
tetap yang harus dicapai sehingga cita-cita yang bersifat tetap itu sekaligus
merupakan dasar, pandangan atau paham. Ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide,
pengertian dasar, gagasan dan cita-cita. Ideologi dapat dianggap sebagai visi
yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem
pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada
masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik.
4.
Pengertian
Cita-Cita
Cita-cita menurut definisi adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang
hidup. tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan
suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita yang merupakan bagian atau salah
satu unsur dari pandangan hidup manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh
manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan cita-cita apabila telah
terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap cita-cita itu.
5.
Contoh
Cita-Cita
Si A memiliki cita-cita menjadi seorang
arsitektur , maka si A berusaha untuk mewujudkannya. Dengan cara si A belajar
dengan giat untuk mewujudkannya.
6.
Pengertian
Kebajikan
Kebajikan
mempunyai arti yang sempit dan luas. Secara bahasa berasal dari kata bajik
dan semakna dengan kata baik, menurut Dendi Sugono, kalau dilihat
dari akar kata, kebaikan berasal dari kata baik, kebaikan berarti
sifat baik: tidak akan aku lupakan…..sedangkan kebajikan asal dari kata bajik,
yaitu sesuatu yang mendatangkan keselamatan, keuntungan dsb.
Poerdarmita
mendefiniskan kebajikan berasal dari kata Bajik adalah sesuatu yang
mendatangkan kebaikan (keselamatan, keberuntungan, kesenangan dsb) sedangkan kebajikan
yaitu perbutan baik. Kebaikan adalah kita wajib berbuat baik kepada
sesama manusia.
7.
Makna Dari Suatu Kebajikan
Kebajikan adalah suatu kebaikan, bermakna bahwa
hidup itu harus dilandasi dengan perbuatan baik kepada sesama. Karena pada
dasarnya manusia harus berperilaku baik, bertingkah laku sesuai etika dan
norma.
8.
Faktor yang Menentukan Sikap Seseorang
A. Faktor Internal
-
Jenis Ras/ Keturunan
-
Jenis Kelamin
-
Sifat Fisik
-
Kepribadian
-
Intelegensia
-
Bakat
B. Faktor Eksternal
-
Pendidikan
-
Agama
-
Kebudayaan
-
Lingkunga
9.
Pengertian Usaha atau Perjuangan
Usaha / Perjuangan adalah kerja keras
untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan
hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah usaha / perjuangan. Perjuangan untuk
hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha / perjuangan, manusia tidak
dapat hidup sempurna. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya, maka ia harus
bekerja keras. Apabila seseorang bercita-cita menjadi ilmuwan, maka ia harus
rajin belajar dan tekun serta memenuhi semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu
maupun dengan tenanga/jasmani. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras dengan
otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya. Sebaliknya dengan buruh & petani
yang lebih banyak menggunakan jasmani daripada otaknya. Para tukang & para
ahli lebih banyak menggunakan kedua-duanya otak & jasmani dari pada salah
satunya.
10.
Pengertian Kepercayaan dan Keyakinan
Keyakinan adalah jaminan yang kita
miliki di orang lain. Hal ini bisa menjadi teman kita, kolega, pengusaha dan
karyawan dan lain-lain. Ini adalah keyakinan bahwa mereka dapat melakukan
sesuatu atau yang lain reliabilitas yang kita miliki pada seseorang. Misalnya,
delegasi sebuah proyek khusus ke salah satu karyawan dan majikan. Ketika
ditanya ia menjawab “Saya memiliki keyakinan dalam dirinya.” Ini menyoroti
bahwa majikan percaya bahwa karyawan memiliki potensi dan diperlukan
keterampilan ditetapkan untuk melakukan tugas tersebut. Jika dia menjawab
dengan ‘Karena aku percaya padanya’, ini menunjukkan sesuatu yang lain. Saat ia
menjawab dengan keyakinan kata, itu juga menunjukkan bahwa kinerja masa lalu
telah mempengaruhi keputusannya. Hal ini memungkinkan seseorang untuk
mengidentifikasi keyakinan yang dibangun di atas pengalaman. Keyakinan adalah
kualitas yang sangat penting terutama dalam lingkungan kerja.
Sedangkan kepercayaan adalah keyakinan yang kita
miliki di orang lain. Bahkan mengisyaratkan bahwa orang tersebut akan percaya
orang lain tanpa bukti atau pertanyaan. Kepercayaan dapat memiliki dasar
pemikiran dalam beberapa kasus, tetapi di orang lain, cenderung mempercayai
orang lain tanpa alasan apapun. Dalam hubungan dan persahabatan, kepercayaan
diperlakukan sebagai elemen inti. Hal ini karena teman-teman atau mitra yang
bersedia menerima lain tanpa pertanyaan apapun. Ketika hubungan tidak memiliki
kepercayaan, menyebabkan banyak masalah. Kepercayaan tidak dapat dibangun di
atas skenario masa lalu atau pengalaman; mungkin datang dari dalam diri
individu.
11.
Langkah-Langkah Pandangan Hidup yang Baik
Adapun langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik yakni:
-
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat
bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang
dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar
bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat
memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan
hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
-
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan
hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an,
Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di
dunia maupun di akhirat.
-
Menghayati
Selanjutnya setelah mengerti
pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat
diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan
memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri.
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa
hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang
dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu
atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan
hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu
sendiri.
-
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan
validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan
maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini
pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal
untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan
hidupnya.
-
Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal
yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka
kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar